Rabu, 15 Juni 2011

Anak Panah Nyasar

Baca: 2 Tawarikh 18:28-34
Ayat Mas: Mazmur 33:10,11
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 20-23

Di sebuah laga sepak bola terjadi keunikan ini. Bola digiring mendekati gawang, diumpankan ke posisi tembak yang strategis. Umpan disambut tendangan keras, tetapi membentur tiang gawang. Bola terpental, jatuh di kaki penyerang lain; ditendang lagi tak kalah keras. Kali ini bola membentur mistar gawang; terpental lagi. Untuk ketiga kalinya bola berusaha disarangkan ke gawang, tetapi malah melambung dan keluar lapangan. Orang bilang, “Itulah kalau belum saatnya gol.”

Raja Ahab licik dan jahat. Dalam pertempuran melawan Aram, ia membujuk Raja Yosafat menjalin aliansi militer dengannya. Bahkan, ia “mengumpankan” besannya itu sebagai sasaran musuh. Ia menyamar sebagai prajurit agar musuh menyangka Yosafat adalah dirinya, supaya Yosafat menjadi target. Taktik licik ini nyaris berhasil (ayat 31). Namun, Tuhan menyelamatkan Yosafat. Sebaliknya, meski Ahab menyamar, sebatang anak panah yang sembarang ditembakkan “menyasar” tepat di celah baju zirahnya (ayat 33). Ia terluka dan mati. “Sudah waktunya” Ahab binasa, sementara “belum waktunya” Yosafat wafat. Sebab, bukan kematian Yosafat, melainkan Ahab, yang dikehendaki Tuhan.

Entah baik atau jahat, manusia hanya bisa berencana. Tuhan yang menentukan. Sadar atau tidak, ada kalanya hidup kita tertindih oleh rencana jahat pihak lain. Atasan yang sengaja menekan; rekan sejawat yang berniat menyingkirkan; kenalan yang merasa tersaingi lalu bersiasat licik; rekanan bisnis yang berniat merugikan. Pokoknya semua tindakan yang membahayakan Anda. Namun, tak ada yang akan membawa hasil, jika Dia tidak berkehendak. Percayalah, tiada rencana yang bakal terjadi jika Tuhan tidak berkenan

MANUSIA BISA MENGATUR RENCANA BAGI DIRI SENDIRI

NAMUN KEHENDAK TUHAN SAJALAH YANG TERGENAPI

Sumber: [Pipi Agus Dhali]--[www.renunganharian.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More