Minggu, 07 Agustus 2011

MENGASAH GERGAJI

Bacaan Setahun : Yesaya 19-21

Nats : Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika itu hari sudah malam, Ia sendirian di situ (Matius 14:23)

Bacaan : Kejadian 2:1-3

Satu hari, seorang anak kecil bernama Anna mendiskusikan peristiwa penciptaan bersama sahabatnya, Fynn. "Mengapa Tuhan beristirahat pada hari ketujuh? Menurutku Dia tidak melakukannya karena lelah." "Lalu?" "Dia melakukannya karena istirahat ialah sebuah keajaiban terbesar." Kisah ini adalah satu bagian dari novel berjudul Mister God, this is Anna karangan Fynn. Namun, jika kita menilik kem-bali Kejadian 2, kita akan menemukan fakta bahwa istirahat itu memang merupakan hal yang penting. Allah memberkati dan menguduskan hari ketujuh, sebab Dia hendak mengingatkan manusia untuk beristirahat.

Terkadang istirahat mendapat konotasi negatif dalam masyarakat kita sebagai langkah si pemalas. Namun sebaliknya, orang yang mengabaikan istirahat itu sesungguhnya seperti penebang kayu yang bodoh, seperti terurai dalam prinsip Seven Habits yang banyak menginspirasi orang. Penebang kayu yang bodoh akan terus bekerja mati-matian, bahkan walau kapaknya telah menjadi tumpul. Ia tidak mau berhenti sejenak untuk mengasah kapaknya, sehingga hasil tebangannya tidak maksimal.

Dalam hal beristirahat, kita pun dapat mencontoh Yesus. Di tengah kesibukan-Nya mengajar dan menolong orang, kita kerap menjumpai kisah dalam Injil, di mana Dia mencari waktu untuk sendiri. Un-tuk berdiam diri dan berdoa. Itulah istirahat yang sejati. Berhenti sejenak dari rutinitas dan mencari waktu bersama Tuhan. Sudahkah kita mengambil waktu istirahat, yang di dalamnya kita juga mengam-bil waktu bersama Tuhan yang memulihkan dan menyegarkan hidup kita? --OLV

AMBILLAH ISTIRAHAT BERSAMA TUHAN

AGAR PULIH KEKUATAN RAGA DAN JUGA JIWA

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More