Kamis, 28 April 2011

Takut Berharap Lebih

Baca: Yohanes 20:11-18
Ayat Mas: Efesus 1:18,19
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 19-20

Setelah dikhianati suaminya, seorang istri berkata: ”Sekarang saya tidak lagi berharap banyak kepadanya. Tidak berharap diperhatikan; diberi hadiah ulang tahun; ditelepon jika ia dinas di luar kota. Saya sudah banyak dikecewakan. Jadi, saya tidak lagi mau menggantungkan harapan kepadanya.” Ketakutan dikecewakan lagi telah membuat sang istri menurunkan harapannya pada sang suami. Ia takut berharap lebih.

Ketika Maria datang ke kubur Yesus pada pagi Paskah, ia pun tidak berani berharap banyak. Maria datang sekadar hendak merawat jenazah Yesus. Tidak lebih dari itu! Ia tidak berharap akan menjumpai Yesus yang sudah bangkit, karena baginya harapan itu tidak realistis. Terlalu muluk. Bisa kecewa jika nanti hal itu tidak terjadi. Maka, saat ditanya, ”Siapa yang engkau cari?” Maria menjawab bahwa ia ingin mencari mayat Yesus yang diambil orang. Ia masih belum menyadari dengan siapa ia sedang bercakap-cakap. Setelah disapa dengan namanya, barulah Maria tersadar: Yesus hidup. Yesus berdiri di hadapannya! Dari situ ia belajar: Yesus bisa memberi jauh melebihi apa yang ia harapkan.

Berharap banyak pada manusia memang bisa mengecewakan, seperti pengalaman seorang istri tadi. Manusia tidak bisa kita andalkan. Akan tetapi, Allah berbeda. Paulus berkata, kuasa-Nya ”hebat” bagi kita. Jadi, taruhlah seluruh harapan masa depan Anda kepada-Nya: mulai dari studi, pekerjaan, jodoh, keluarga, sampai pemeliharaan Allah di masa tua. Walau tak semua kemauan kita Tuhan turuti, tetapi yang kita butuhkan pasti Dia beri. Jangan takut berharap lebih!

HARAPAN ITU IBARAT SAUH

AGAR BIDUKMU TAK TEROMBANG-AMBING, TANCAPKAN DENGAN TEGUH

Sumber: [Juswantori Ichwan]--[www.renunganharian.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More