Minggu, 24 April 2011

Percaya dengan Segenap Hati

Baca: Amsal 3:5,6
Ayat Mas: Ibrani 13:8
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 4-5

Seorang mahasiswa kehilangan sepeda motornya ketika tengah berkunjung ke indekos temannya. Si pemilik indekos, karena merasa ikut bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, menyarankan agar si mahasiswa menemui paranormal terkenal yang ada di daerah itu. Namun, mendengar saran itu, ia menjawab, “Ibu, saya menaruh percaya kepada Yesus. Saya lebih baik kehilangan sepeda motor saya daripada bertanya ke paranormal.” Sebuah pernyataan yang tentu tak mudah dijalankan.

Penulis Amsal meminta kita menaruh percaya kepada Tuhan. Kata “percaya” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa seseorang atau sesuatu itu akan dapat memenuhi harapannya). Dengan demikian, percaya kepada Tuhan berarti yakin benar pada kemampuan Tuhan, bahwa Dia dapat memenuhi apa yang kita harapkan. Bahwa Dia dapat diandalkan, kapan pun dan di mana pun. Selanjutnya, penulis Amsal mengatakan bahwa percaya yang dimaksud adalah percaya dengan segenap hati. Artinya, percaya yang juga dibarengi dengan kehendak untuk memasrahkan diri secara penuh kepada maksud dan rencana Tuhan.

Percaya tentu memerlukan dasar. Penulis Ibrani mengatakan bahwa Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). Ayat tersebut menjadi peneguhan bagi kita bahwa Yesus layak dipercaya dan diandalkan karena Dia tidak berubah. Jika demikian, dalam kehidupan kita sehari-hari—menjalankan bisnis, karier, pergaulan, kepemilikan atas sesuatu, kepada siapakah dan dalam apakah kita menaruh percaya?

KUASA KRISTUS LEBIH BESAR DARI SEGALA KUASA LAIN

MAKA TAK USAH MENCARI PERTOLONGAN DI TEMPAT LAIN

Sumber: [Sunandar Sirait]--[www.renunganharian.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More