Minggu, 24 April 2011

Terbiasa dengan Dosa

Baca: 1 Raja-raja 11:1-13
Ayat Mas: Kejadian 4:7
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 7-9

Sebagai mahasiswa kedokteran, seorang kerabat saya diwajibkan berdinas di rumah sakit. Tugasnya cukup menguji nyali: jaga malam di kamar mayat. Di hari pertama, ia sangat terganggu oleh suasana dingin dan aroma formalin. Namun, setelah dua-tiga hari, ia mulai bisa bertugas dengan santai, bahkan sambil makan di situ! Manusia memang bisa “kebal” menghadapi situasi buruk, asal dibiasakan, sebab Tuhan memberinya kemampuan adaptasi yang hebat. Tanyai saja orang yang sudah lama bekerja di WC umum, pelelangan ikan, atau pompa bensin—pasti mereka merasa nyaman saja, walau tempat kerjanya tidak nyaman.

Sayang, saking baiknya kemampuan adaptasi manusia, kadang dosa pun bisa tak terasa seperti dosa lagi. Seperti bacaan firman Tuhan hari ini. Sulit dipercaya bahwa yang melakukan tindakan tercela itu adalah Raja Salomo: sang penulis puluhan amsal yang bijaksana dan berwibawa. Salomo jatuh cinta pada gadis-gadis asing dari Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Het. Seiring berjalannya waktu, kesenangan Salomo atas istri-istrinya menggantikan posisi Tuhan di hidupnya (ayat 3,4). Kesenangan-kesenangan itu memalingkan kasihnya dari Allah.

Belajar dari Salomo, mari kita lebih waspada. Jangan berkompromi dengan dosa demi kenyamanan pribadi. Mungkin di awal kita masih punya rasa bersalah, tetapi lama-kelamaan kita bisa terbiasa hingga merasa tidak ada yang salah. Jangan sampai kita terlena dan terjerumus. Seperti kata pepatah: Jika kita menghabiskan waktu di pasar, kita akan tercium seperti ikan; jika kita menghabiskan waktu di taman, kita akan tercium seperti bunga; jika kita terus-menerus berbuat dosa, ada waktunya semua akan terbuka.

SERAPAT-RAPATNYA DOSA DISELUBUNGI

SUATU KALI IA AKAN MEMBUAT PELAKUNYA MERUGI

Sumber: [Olivia Elena]--[www.renunganharian.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More