Kamis, 28 April 2011

Si Kidal

Baca: Hakim-hakim 3:14-21
Ayat Mas: Hakim-Hakim 3:15
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-raja 7-9

Setiap orang pasti sensitif terhadap apa yang dipandang sebagai “kekurangan” pada fisiknya. Apalagi kalau orang-orang di sekitar memakainya sebagai bahan ejekan. Menyebut kekurangan itu untuk memaki. Bahkan, para pelawak yang kehabisan lelucon memakainya juga untuk memunculkan kelucuan. Akibatnya, jauh di dalam hati, “kekurangan” fisik menimbulkan tekanan dan rasa minder yang mengusik jiwa pemiliknya. Namun, benarkah itu “kekurangan”?

Pada masa lampau seorang yang kidal juga dipandang “kurang”. Tidak lazim. Janggal. Dipandang kurang terampil. Jika lelaki, ia akan dipandang sebelah mata dalam ketentaraan. Namun, kisah hakim Ehud berkata lain. Justru tatkala bangsanya membutuhkan pemimpin, Tuhan “membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat” (ayat 15). Seorang yang kemudian memimpin pertempuran melawan musuh, yakni bangsa Moab. Bahkan membunuh Raja Moab dengan tangannya sendiri (ayat 21); tangan yang kidal (ayat 15). Tuhan justru menggunakan kekidalannya menjadi keuntungan untuk menerabas hingga ke basis pertahanan lawan.

Jangan pernah meremehkan kondisi fisik seseorang, Apalagi jika orang itu adalah diri Anda sendiri. Dunia ini penuh orang “berkekurangan” fisik, tetapi berprestasi besar. Sebut saja gadis buta sekaligus tuna-rungu, Hellen Keller. Pianis “bertangan kepiting” (masing-masing tangan berjari dua) dari Korea, Hee Ah Lee. Wanita lumpuh (dari leher ke bawah), pelukis dan motivator hebat, Joni Eareckson Tada. Dan, masih banyak lagi. Jika Tuhan berkenan memakai mereka, tak ada yang sanggup menghalangi. Termasuk keterbatasan fisik mereka.

APA YANG BAGI MANUSIA SEBUAH “KEKURANGAN”

TUHAN BISA MENJADIKANNYA SEBUAH “KELEBIHAN”

Sumber: [Pipi Agus Dhali]--[www.renunganharian.net]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More